Pages

Wednesday, October 29, 2014

Transformasi Diri

Asyik juga baca biografi Sandiaga Uno, ia seorang anak karyawan perusahaan perminyakan dan pakar kepribadian (Mien Uno). Terlahir dari keluarga bukan usahawan, ia cenderung mengikuti apa yang dilakukan kedua ortunya. Menjadi karyawan adalah pilihan hidupnya saat menyelesaikan pendidikan tinggi dan berhasil diterima di perusahaan otomotif terbesar di tanah air. Ia meniti karier dan berhasil mendapat kepercayaan di perusahaan tersebut. Atas keberhasilannya dalam mengemban tugas yang diberikan maka ia mendapat kepercayaan untuk melanjutkan pendidikan master degree di perguruan tinggi luar negeri atas biaya perusahaan.

Selepas menyelesaikan studi S2, Sandiaga mengabdi kembali diperusahaan otomotif tersebut. Namun situasi ekonomi global berkata lain. Terjadi krisis global yang banyak merontokkan perusahaan dunia. Dampak krisis tersebut berimbas pada perusahaan tempatnya bekerja. Ia terkena PHK......berat memang. Namun ia tidak patah semangat. Atas perenungannya, ia mencoba membuka usaha sendiri. Dari mental karyawan menjadi mental enterpreneur. Enterpreneurship mudah diucapkan....akan tetapi butuf effort besar untuk diamalkan.

Akhirnya singkat cerita, dari nol akhirnya ia mampu mengembangkan bisnisnya sendiri yang beromset milyaran. Jika kita belajar darinya ada beberapa langkah yang ia terapkan :
  1. Merenung, usaha apa yang cocok dengan skil dan kompetensinya.
  2. Bersabar dalam meniti langkah sebagai enterpreneur.
  3. Membangun jejaring kerja.
  4. Mau belajar dari pebisnis yang telah sukses.
  5. Mampu mentransformasi diri dan mental.
  6. Mengembangkan bisnis dan tidak cepat puas.
  7. Mengasah intuisi dalam pengambilan keputusan.
  8. Rajin menjalankan ibadah.
Demikian,  semoga bermanfaat.

Tuesday, June 10, 2014

Menimbang Pemimpin Akan Datang

Menimbang adalah suatu kegiatan atau aktivitas membandingkan suatu objek dengan satuan ukuran standar yang menjadi acuan nilai objek yang akan didapatkan. Alat untuk mendapatkan takaran objek yang diinginkan adalah timbangan. Timbangan yang digunakan untuk mengukur objek yang berbeda memerlukan jenis timbangan yang berbeda pula, karena timbangan harus menyesuaikan dengan zat dan ukuran objek. Salah menggunakan timbangan berarti salah dalam pengambilan keputusan.

Setelah memahami jenis timbangan yang dibutuhkan untuk menimbang suatu objek, yang perlu diperhatikan adalah alat timbangan tersebut apakah sudah benar dan telah dikalibrasi sesuai standar yang telah ditetapkan. Percuma jika timbangan yang digunakan tersebut tidak kalibrasi. Hasil dari menimbang tidak akan berhasil sempurna. Jika timbangan yang tidak terkalibrasi digunakan untuk menimbang maka salah satu pihak akan dirugikan dan berdampak buruk pada kondisi mikro. Sistem dan tatanan hidup akan rusak jika hal ini tetap berlangsung dalam kondisi lama.

Begitu pula dalam menentukan pilihan Pemimpin Akan Datang, jangan lupa kegiatan menimbang. Seperti uraian di atas untuk menimbang Pemimpin Akan Datang dibutuhkan timbangan yang telah terkalibrasi. Pembaca tentu bertanya apa sih alat timbangannya? Jangan pusing dan pening, masing-masing kita telah memiliki alat timbangan yang tepat...............................yaitu "akal fikiran". Perangkat timbangan yang satu ini telah dianugerahkan kepada setiap insan pribadi yang sehat rohani. Timbul pertanyaan bagaimana jika suatu insan tidak dalam kondisi sehat rohani. Ya...apa boleh buat berarti timbangannya tidak dapat dipergunakan lagi, karena spare partnya ada yang putus dan sulit diperbaiki.

Kembali ke...laptop...he he he, becanda. Sama dengan alat timbangan yang lainnya, akal fikiran sebagai alat timbangan juga harus dikalibrasi. Akal fikiran yang terkontaminasi virus dan malware dapat mempengaruhi hasil timbangan. So...bagaimana cara membersihkannya. Jangan khawatir akal fikiran dapat dikalibrasi dengan shalat bagi umat Islam [gimana caranya dengan umat lainnya....(kami yakin umat yang berbeda keyakinan memiliki caranya tersendiri) semoga dimaklumi].

Nah........dengan akal fikiran yang telah terkalibrasi tadi, maka setiap insan sudah dapat menggunakan perangkat timbangannya dalam menimbang calon Pemimpin Akan Datang. Setiap diri sudah dapat menimbang mau dibawa kemana NKRI kedepan. Tentu kita menginginkan NKRI makin bersinar...berkilau...dan bercahaya. NKRI yang mampu mensejahterakan segenap rakyatnya.....gemah ripah loh jinawi, padi manguniang...jaguang maupiah.

" S E M O G A "
               

Monday, February 3, 2014

Memperbaiki kapal bocor

     Background saya tidak memenuhi syarat untuk menuliskan judul diatas. Akan tetapi sebagai manusia yang berada di alam kebebasan yang menjamin kebebasan bersuara dan berpendapat, saya terbetik untuk menuliskan judul diatas. Namun dengan keterbatasan tersebut bukanlah penghalang untuk berbagi pandangan.
     
     Kapal mengalami kebocoran dalam berbagai situasi :
  1. Terbentur karang
  2. Perawatan yang kurang
  3. Dimakan usia 
Kapal yang bocor tersebut harus segera dilakukan perbaikan agar tidak tenggelam dalam mengarungi lautan. Berbagai metode perbaikan dapat dilakukan terhadap kapal yang bocor tersebut. Langkah perbaikan yang harus dilaksanakan yaitu :
  • Laksanakan prosedur standar yang telah ditetapkan oleh nahkoda kapal untuk penanganan kebocoran.
  • Setiap kerani kapal harus menjalankan prosedur perbaikan seperti yang diatur dalam prosedur berdasarkan kapasitasnya masing-masing.
  • Lakukan prosedur perbaikan seperti saat simulasi dan saling berkoordinasi.
  • Seorang nahkoda harus memantau perbaikan setiap tahapannya.
  • Jika semua prosedur telah dilaksanakan, namun kebocoran tidak dapat ditanggulangi  maka lakukan antisipasi penyelamatan semua kru.
Sebaik-baik persoalan adalah mengetahui permasalahan yang akan terjadi dari awal.

Kebocoran yang diakibatkan oleh terbentur karang dapat diantisipasi dengan memfasilitasi kapal dengan peralatan navigasi yang andal dan mumpuni. Pemilik kapal seharusnya merekrut nahkoda yang memahami seluk beluk pelayaran dan jam melaut yang tinggi.

Sewaktu masih dihanggar seharusnya dilakukan prosedur pemeriksaan terhadap kondisi kapal dan merangkumnya dalam suatu kertas kontrol. Fungsinya adalah mendeteksi dini kemungkinan yang terjadi terhadap setiap kondisi yang dicatat. Kemudian melakukan perawatan terhadap kondisi kapal yang harus segera mendapat penanganan. Mau ndak mau pengusaha kapal harus merogoh kocek untuk merawat kapalnya agar tidak bocor dan kemungkinan lainnya.

Untuk kapal yang dimakan usia harus merogoh kocek yang dalam agar kondisi kapal dapat dipertahankan untuk laik berlayar.

Jika anda tidak menginginkan kerugian lebih besar, ada baiknya pandangan diatas untuk dilaksanakan.