Background saya tidak memenuhi syarat untuk menuliskan judul diatas. Akan tetapi sebagai manusia yang berada di alam kebebasan yang menjamin kebebasan bersuara dan berpendapat, saya terbetik untuk menuliskan judul diatas. Namun dengan keterbatasan tersebut bukanlah penghalang untuk berbagi pandangan.
Kapal mengalami kebocoran dalam berbagai situasi :
- Terbentur karang
- Perawatan yang kurang
- Dimakan usia
- Laksanakan prosedur standar yang telah ditetapkan oleh nahkoda kapal untuk penanganan kebocoran.
- Setiap kerani kapal harus menjalankan prosedur perbaikan seperti yang diatur dalam prosedur berdasarkan kapasitasnya masing-masing.
- Lakukan prosedur perbaikan seperti saat simulasi dan saling berkoordinasi.
- Seorang nahkoda harus memantau perbaikan setiap tahapannya.
- Jika semua prosedur telah dilaksanakan, namun kebocoran tidak dapat ditanggulangi maka lakukan antisipasi penyelamatan semua kru.
Kebocoran yang diakibatkan oleh terbentur karang dapat diantisipasi dengan memfasilitasi kapal dengan peralatan navigasi yang andal dan mumpuni. Pemilik kapal seharusnya merekrut nahkoda yang memahami seluk beluk pelayaran dan jam melaut yang tinggi.
Sewaktu masih dihanggar seharusnya dilakukan prosedur pemeriksaan terhadap kondisi kapal dan merangkumnya dalam suatu kertas kontrol. Fungsinya adalah mendeteksi dini kemungkinan yang terjadi terhadap setiap kondisi yang dicatat. Kemudian melakukan perawatan terhadap kondisi kapal yang harus segera mendapat penanganan. Mau ndak mau pengusaha kapal harus merogoh kocek untuk merawat kapalnya agar tidak bocor dan kemungkinan lainnya.
Untuk kapal yang dimakan usia harus merogoh kocek yang dalam agar kondisi kapal dapat dipertahankan untuk laik berlayar.
Jika anda tidak menginginkan kerugian lebih besar, ada baiknya pandangan diatas untuk dilaksanakan.